Berita
22 Mei 2019

Pilpres Aman, Investasi Properti Kian Moncer

JAKARTA - Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April 2019 yang berjalan aman membangkitkan optimisme para pelaku industri properti. Pasalnya, pelaksanaan pilpres yang relatif aman meningkatkan percaya diri investor bahwa ekonomi Indonesia akan cenderung stabil dan tumbuh positif.

 

Tak terkecuali bagi PT Setiawan Dwi Tunggal (SouthCity), pengembang yang membangun proyek superblock SouthCity di Pondok Cabe, Selatan Jakarta ini optimistis akan adanya pertumbuhan penjualan properti pasca Pilpres.

 

Direktur SouthCity, Peony Tang mengatakan, meski sempat mengalami pelambatan di tahun lalu, akibat aksi wait and see dari para investor, kini investor mulai berani untuk mengambil langkah investasi. “Apalagi dengan komitmen pemerintah untuk meneruskan program infrastruktur yang sudah dan akan berjalan, optimisme itu kian menguat,” kata Peony, dalam siaran pers, Selasa (21/5)

 

Peony menyatakan, selain investor properti kelas kakap, generasi milenial pun kini memiliki kecenderungan untuk mulai berinvestasi properti. Kecenderungan tersebut terutama karena sudah banyak kemudahan yang diberikan oleh pengembang sehingga meski dengan budget terbatas, generasi milenial tetap mampu memiliki properti. Hal ini tentu meningkatkan gairah industri properti untuk memasarkan proyek nya pasca pilpres.

 

Peony yakin, di tahun ini, pihaknya mampu memasarkan hingga 80% unit apartemen The Parc yang terintegrasi dengan proyek superblock SouthCity. Apalagi konsep yang diusung adalah apartemen coliving pertama di Indonesia.

 

Senada dengan Peony, pakar properti dari Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menyebutkan bahwa pengembang mulai berani melakukan peluncuran proyek pasca pilpres setelah melihat kondisi ekonomi yang stabil dan tanpa gejolak.“Hal ini meningkatkan optimism pengembang terhadap industry property setelah pemilu,” ujar dia.

 

Menurut Ali, pilpres 2019 relatif berpengaruh terhadap pasar properti terutama untuk segmen menengah ke atas. Kondisi ini masih akan menunggu hingga Oktober 2019, meski demikian, kondisi pilpres yang relative aman akan memberi dampak positif di akhir tahun. “Kami perkirakan pasca pilpres, pasar properti akan kembali bergerak,” ujarnya.

 

Sementara itu, Associate Director SouthCity, Stevie Faverius Jaya mengatakan kembali bergairahnya industri properti tak lepas dari siklus properti yang selalu terjadi. Ia mengatakan, tak bisa dipungkiri bahwa pasar properti beberapa tahun belakangan mengalami kemerosotan. Namun, di tahun ini, ia optimis, pasar properti akan kembali bergairah.

 

“Sebetulnya suatu siklus pasti nanti akan kembali lagi, memang ekonomi Indonesia terpengaruh dari sisi politik karena tahun ini tahun pemilu, saya yakin setelah pemilu, akan sangat banyak investor-investor antusias dan pergerakan aktivitas ekonomi pun kian membaik,” ujarnya.

 

80% Terjual

 

Ia optimistis bahwa dengan konsep coliving yang menjadi daya tarik utama The Parc juga dapat menggugah minat para investor properti, termasuk para generasi milenial. Apalagi, dengan kemudahan-kemudahan pembayaran seperti Nabung DP dan cicilan sebesar Rp 99.000 per hari.

 

“Investasi properti yang dahulu dianggap mahal sekarang menjadi lebih terjangkau, dengan kemudahan tersebut, ditambah kemudahan pembayaran kami optimistis, proyek ini akan laris manis,” ujar dia.

 

Sejak mulai dipasarkan Juni 2018 lalu, The Parc sudah terjual sekitar 30-40% dari total 392 unit di menara pertama. “Kami targetkan penjualan hingga 80% di tahun ini dan selanjutnya kami akan memasarkan menara kedua,” pungkas Stevie.

 

Sebagai pengembang optimis, kehadiran proyek apartemen dengan investasi sekitar Rp 900 miliar ini dapat memberi angin segar bagi para investor maupun end user, terutama para generasi milenial. The Parc Apartemen terdiri dari 3 menara setinggi 13 lantai. Menara pertama yang direncanakan mulai dibangun pada akhir tahun ini menyediakan 3 tipe, yakni Studio (22,55 m2), 1 Bedroom (30,06-36,66 m2) dan 2 Bedroom (45,10 m2). Saat ini, The Parc dibandrol dengan promo harga tunai Rp 357 juta dicicil 24 kali. “Konstruksi menara pertama ditargetkan akan selesai pada akhir tahun ini,” katanya.

 

The Parc memiliki total jumlah unit mencapai 1.701 unit di lahan seluas 1,5 hektar. Konsep coliving tersebut tercermin dari 70% area yang di dekasikan sebagai fasilitas bersama, ruang rekreasi dan area hijau yang terintegrasi dengan area superblock SouthCity seluas 55 hektar.

 

“Kami mendesain The Parc apartemen menjadi sebuah manifestasi dari kehidupan komunal. Kami menyediakan kesempatan bagi penghuni untuk saling berbagi dan berkolaborasi, namun tetap mengutamakan privasi,fungsi dan kenyamanan,” ujar dia.

 

Sumber : Investor Daily

Need More Information?