Infrastruktur Kian Berkembang, SouthCity Luncurkan The Parc
Salah satu kawasan yang berbatasan langsung dengan Jakarta adalah Cinere. Kawasan ini dilingkari 3 wilayah yaitu Kota Depok, Tangerang Selatan dan juga Jakarta Selatan.
Tak dipungkiri kawasan Cinere sudah sejak lama menjadi kawasan hunian yang diminati masyarakat karena lokasinya strategis.
Belakangan ini kawasan tersebut kian seksi karena akan hadirnya infrastruktur berupa jalur tol yang menghubungkan Cinere dengan Jagorawi (Cijago).
Ruas tol tersebut nantinya tekoneksi dengan tol Cinere Serpong yang akan melintas di Pondok Cabe.Tentunya, kawasan yang dilintasinya akan mendapatkan berkah karena aksesbilitas akan mudah.
Selain itu, sudah menjadi hal lumrah dengan adanya infrastruktur dan apalagi jalan tol, tentunya akan mendorong kenaikan harga tanah.
Seperti efek pembangunan tol Cinere Serpong, sebelumnya, harga tanah di pinggir jalan raya utama hanya berkisar Rp4 juta/meter. Paska pembangunan tol angkanya terkatrol menjadi Rp9 juta.
Sedangkan untuk yang di dalam jalan raya atau perkampungan berviariasi, harganya sudah di atas Rp2 juta/meter.
Tak dipungkiri, pembangunan infrastruktur pada sebuah kawasan akan menjadi magnet bagi masyarakat dalam memilih huniannya. Karena, jarak dan waktu tempuh akan lebih cepat dan mudah.
Tak hanya masyarakat, developer pun menangkap momentum pembangunan infrastruktur sebagai kelebihan proyek yang dikembangkannya.
Salah satu developer yang saat ini sedang mengembangkan proyek di sekitar Cinere dan Pondok Cabe adalah PT Setiawan Dwi Tunggal dengan proyek SouthCity.
Stevie Faverius Jaya, Sales & Marketing Associate Director SouthCity mengatakan, pihaknya melihat kawasan ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai satu kawasan superblok.
“Apalagi jika tol Brigif sudah rampung, maka perjalanan ke Jakarta akan lebih mudah, ini akan menjadi magnet untuk para konsumen yang mencari hunian di pinggiran Jakarta dengan lokasi strategis,” ujar Stevie ketika dihubungi propertyinside.id.
SouthCity merupakan kawasan hunian yang terintegrasi dengan fasilitas berskala internasional dengan luas lahan 55 hektar. Di dalamnya terangkum landed house, apartemen, hotel hingga perkantoran dengan beragam fasilitas.
Lokasi proyek mixed use development ini cukup strategis berada di antara 3 provinsi yaitu DKI Jakarta (Jakarta Selatan), Jawa Barat (Depok) dan Banten (Tangerang Selatan).
“Di kawasan ini nantinya juga akan berdiri apartemen The Parc, sebuah hunian high rise yang memiliki konsep co living untuk menciptakan gaya hidup yang seimbang,” imbuhnya.
Harga perdana unit The Parc dibanderol Rp14 jutaan/meter dengan jumlah unit mencapai 1.592 dan terdiri dari tipe studio yang berukuran 22,5 meter persegi, one bedroom berukuran 30 meter persegi dan two bedroom seluas 45 meter persegi.
The Parc adalah sebuah hunian dalam lingkungan modern yang tidak hanya menjadi tempat tinggal untuk beristirahat saja, tetapi tempat yang bisa berinteraksi dengan komunitas serta tempat yang memberikan inspirasi pada penghuninya.
The Parc yang berada di area seluas 15.500m2, dimana 75%-nya digunakan untuk area hijau ini memiliki 3 jenis unit mulai dari tipe Studio (22,55m2) dengan harga Rp357 juta, 1 Bedroom (30,06-36,33m2) harga mulai Rp472 juta, dan 2 Bedroom (45,10m2) dijual mulai Rp707 jutaan.
Source:Property Inside